Selasa, 25 Februari 2014

percaya adanya tuhan



Kutipan dari tulisan Ust.H.Yusri Haka yang ditulis dalam komennya di facebook :
Tuhan sudah bersinggasana dalam kefitrahan manusia sebagai kelanjutan dari perjanjian agung antara manusia dengan Dia di alam ruh. Banyak sudah yg mengaku gagal menemukan Tuhan, tapi akhirnya berusaha "menggenggam-Nya" di akhir hayatnya.

Tuhan tidak perlu dicari karena kita bisa merasakan gejala-gejala eksistensi-Nya. Kita hanya berusaha untuk konsisten pada nilai kefitrahan, sama seperti yg dilakukan Hay ibnu Yaqazhon tokoh sentral novel filsafat yg ditulis oleh Ibnu Thufai.

Tuhan tidak pernah memaksa manusia untuk percaya pada eksistensi-Nya. Meski begitu Dia tidak pernah memilih-milih dalam hal memberi. Kalau ingin berbicara jujur, sebenarnya missi besar para nabi bukanlah membasmi kekufuran, melainkan membasmi habis kemusyrikan. Karena pada dasarnya tidak ada kekufuran yg hakiki, dalam arti manusia lepas dari kebutuhan pada sandaran hidup. Manusia tetap saja bertuhan, walaupun tuhan yg ditemukan adalah dirinya sendiri yg identik dengan kemusyrikan atau paganisme. 
Wallahu 'alam